Disana sangatlah dingin walaupun jam 12 siang dan kami hanya berbekal mi instan untuk persediaan makan. Setelah mendirikan tenda dan makan siang, sebagian dari kami beristirahat dan sebagian lagi pergi ke kawah termasuk saya, di sana kami bertemu dengan 2 orang bule dari Prancis, dan sepasang bule dari Argentina yang bernama Angelina dan Eric. Kami juga sempatberbincang-bincang dan foto-foto bersama mereka. Waktu malam menjelang dingin mulai bertambah sangat, apalagi ketika kabut mulai turun kami hampir mati menggigil karenanya. Maka kami memutuskan untuk tidur setelah makan malam, padahal waktu itu masih jam tujuh. Beberapa dari kami tidak bisa tidur termasuk saya, dan anehnya waktu tengah malam saya mendengar suara gendingan dari arah kawah, sungguh-sungguh aneh. Memang siapa ya yang nanggap ludruk di atas kawah ya? Saya koq jadi merinding sendiri dan semakin tidak bisa tidur, akrena dinginnya udara semakin menusuk-nusuk. Pokoknya kayak tidur di lemari es dech… gak percaya? Cobain sendiri.. pokoknya mak nyus dinginnya…
Pada jam 3 pagi di keesokan harinya kami sudah tak tahan dan memutuskan untuk sarapan dan segera meninggalkan daerah yang dingin tersebut, dan kita merasa lebih hangat ketika mentari telah terbit dari peraduannya. Kami pulang lewat probolinggo, pemandangan di sana tidak kalah menariknya dengan daerah Paserepan. Pokonya gak nyesel dech aku dapat mengisi liburanku dengan pergi ke bromo. Dan dapat bonus lagi, kami jadi awet muda. Karena dinginnya bromo tidak hanya membekukan tubuh, tapi juga membekukan waktu. Hahaha….. Lebay….